Panuan, Sebuah Riwayat Yang Alpa Kau Ingat

Yth. Bapak Walikota
Semoga Allah merahmati kita semua.

sayang, aku sedang panuan
jangan dekat-dekat,  panuan adalah pertanda
hari yang tak baik untuk memadu kasih apalagi bercinta
doakan aku lekas sembuh hingga beberapa minggu nanti
kau bebas menyentuh

aku sedang panuan, sayang
kota kita juga
kami mengidap penyakit yang sama
lihatlah, di pipi kanan dan leher sebelah kiri
masih tersisa bekas Kalpanax hingga menimbulkan luka

lihatlah, Banda Aceh kian lusuh serupa tak pernah tersentuh
di wajahnya yang berkeriput ada panu yang tersangkut
tak ada yang peduli untuk mengobati
sekadar mengoleskan obat di wajahnya
orang-orang merasa nyinyir atawa geli
maka jangan heran, sayang
ketika suatu saat kau dapati Banda Aceh
kumuh kuyup serupa orang menanggung junub

sayang, aku ingat benar kata-katamu itu
panuan adalah penyakit sentimentil
hingga untuk mengakuinya saja
aku mesti pura-pura menggigil

Banda Aceh, April 2011.

Comments

Popular posts from this blog

Hari Lebaran

Menulis November

Jatidiri Manusia Berdasar Filsafat Organisme Whitehead