Posts

Showing posts from March, 2014

Bersoal Maaf Buat Seorang Prabowo

Image
sumber: antara.com Persoalan minta maaf adalah lumrah. Manusia tak jauh-jauh dari kata khilaf. Sudah fitrahnya begitu. Tak jauh-jauh dari pelbagai perbuatan salah, yang di kemudian hari lumrah juga ia tobat. Insaf, lantas minta maaf. Selanjutnya, adalah manusiawi pula jika orang yang dimintamaafi tak menggubris sama sekali. Tak memaafkan walau si peminta maaf telah jauh-jauh datang untuk hajat pertobatan, oleh sebab-sebab tertentu yang jika diungkapkan satu-satu akan semakin memanjangkan kalimat ini. Tapi ihwal permintaan maaf seorang Prabowo Subianto tanggal 12 Maret 2014 lalu, adalah permintaan maaf dalam bentuk lain. Boleh dikatakan permintaan maaf paling politis sepanjang tahun. Kenapa dikatakan seperti itu? Semua orang tahu, bahwa Aceh yang pernah banjir darah beberapa tahun silam tidak jauh dari campur tangannya Prabowo selaku Danjen Kopasus saat itu. Tanpa harus menjabarkan bagaimana aksi para tentara pada masa lalu di bawah komando sosok tambun yang t

Kagumnya Alphonse de Lamartine Terhadap Pribadi Nabi Muhammad

Image
doc. google image Alphonse Marie Louis de Prat de Lamartine nama lengkapnya. Adalah politikus cum budayawan cum sastrawan kawakan dunia, yang lahir pada 21 Oktober 1790 di Macon, Burgundy, Prancis. Terlahir di kalangan ningrat, orang besar ini telah menghasilkan banyak karya sastra yang telah diterjemahkan dalam pelbagai bahasa dunia. Tapi di samping karya-karya monumentalnya seperti Meditation Poetiques (1820) , tahun 1854 de Lamartine yang meninggal pada 28 Februari1869 menulis sebuah risalah sejarah berjudul Histoire de la Turquie (Sejarah Turki). Di buku inilah seorang tokoh besar Prancis ini mengungkapkan kekagumannya terhadap sosok Muhammad رسول الله صلى الله عليه وسلم. Sebagaimana dikutip Raghib As Sirjani, dalam karya tersebut, de Lamartine menulis: "Apabila parameter untuk menyebut manusia genius dengan merujuk kriteria; talenta hebat, minim sarana, tapi punya hasil spektakuler, lalu adakah manusia genius dalam sejarah kemanusiaan kontemporer yang mampu mengunggul

Aduh Subuh –mengenang sejarah–

Sementara, kami telah melewati banyak subuh di sini. Ribuan subuh yang cekam oleh amuk perang. Hingga kami menamakannya dalam hati: subuh penuh peluh. Tapi kami melewatinya senantiasa. Sambil berpura-pura gembira seperti tidak pernah terjadi apa-apa.  Tahun 90-an, Subuh; bagi kami adalah pertanda agar liang mesti siap dibuka. Akan ada tubuh diliput subuh. Tak berpeluh, hanya darah yang membasuh. Dan kami, dengan sigap merangkai kafan sambil saling sembunyi badan. Sebab di balik subuh, ada intai tak bertubuh oleh mata yang tak pernah utuh. Inilah resiko kerja kifayah, kata imum meunasah .  Sementara, kami telah melewati banyak subuh di sini. Subuh yang kerap kabur oleh banyaknya jerit mengaduh. Hingga, ketika jam malam berangsur usai, kami berteriak serempak: Aduh subuh! Tapi kami melewatinya dengan rona muka biasa. Sambil berpura-pura gembira seperti baru saja ditraktir makan mertua kaya. Awal 2000-an, Subuh; tak lebih sama. Dua, tiga, atau tujuh tetua sudah kem

Kiat-kiat Meloloskan Diri Dari Cengkraman Kampus

Image
Waktu yang paling kunikmati semasa duduk di bangku kuliahan adalah ketika sang dosen sibuk berorasi di depan kelas menjelaskan pokok bahasan dengan intonasi dan gaya berapi-api. Istilah-istilah dari pelbagai teori keluar dari mulutnya, masuk menyentuh gendang telinga, yang untuk kemudian kutangkap dengan seksama dalam ratusan goresan pena di kertas catatan. Kelak, ketika masa ujian telah di ambang mata, setiap goresan yang membentuk objek-objek tak bernama kumaknai kembali sambil berpura-pura mengerti tentang aneka ragam teorema berikut rumus-rumus penyelesaiannya.  Lantas kuhadapi ujian bak seorang jagoan, layaknya seorang pecinta buku, dengan tenang. Seolah-olah lembar jawaban atas tanggungan soal-soal yang baru saja disebarkan adalah kanvas gratis untuk segera dibubuhi makna dari rasa sok tahu tinggi yang tak jarang pula berpadu dengan macam-macam rupa imajinasi.  Akhirnya, tiba pula saat hasil ujian ditempelkan di papan pengumuman, dan nilaiku tetap baik-baik saja sebagai

Bengalnya Aksi Panggung Amroe & Pane Band

Menikmati acara live musik, bagi orang muda atau bagi orang tua yang masih berjiwa muda, aksi panggung si pemusik adalah pemikat utama di samping mutu musik yang dibawakannya. Layaknya susuk bagi perempuan yang ingin memikat lawan jenis, aksi panggung menjadi wajib bagi si pemusik untuk menarik perhatian publik. Bicara aksi panggung pemusik di Aceh setahunan terakhir, lupakan sejenak Banta Yan, Rafly, Moritza, Imum John, atau Seuramoe Reggae sekalipun. Kenapa? Karena Amroe & Pane Band hadir dengan gayanya yang beda. Kalau tak percaya, sila lihat sendiri dalam video di atas. Tinggal klik, lantas dengar dan nikmatilah bagaimana band baru itu beraksi. Tak ada catatan resmi tentang band ini sebenarnya. Kecuali yang kutahu sang vokalis, yang dalam aksi panggungnya selalu tampak heboh, bernama Zulfan Amroe, komposisi biodata pemusik dalam band ini pun terasa agak minim. Kupikir hal ini lazim, sebab Amroe & Pane Band sendiri bisa dikatakan sebagai pendatang baru di blantik

Foto-foto Paska Kebakaran Pasar Meureudu September 2013 Lalu

Image
Meureudu, satu kota kecamatan yang kemudian menjadi ibukota Kabupaten Pidie Jaya, setelah Kabupaten Pidie (entah) membelah diri dan melepas sebagian wilayah timurnya. Berjarak sekitar 160 km dari Kota Banda Aceh, kota kecil ini bisa ditempuh sekira 3 jam perjalanan darat dengan mobil penumpang L.300 atau sekitar 10 sampai 12 jam jika jalan daratnya disusur dengan kereta angin. Kota kecil yang berada tak jauh dari bantaran Krueng Meureudu ini pernah mengalami kebakaran besar pada September 2013 lalu. Tepatnya pada Selasa dini hari tanggal 17 September 2013. Sebanyak 24 ruko ludes dilalap api, yang penyebabnya sampai postingan ini dipublis masih masuk dalam kategori misteri. Kerugian mencapai miliaran rupiah menurut para korban yang sebagian besarnya langsung mencibir jika disinggung persoalan bantuan. Foto ini diambil sehari setelah kejadian, pukul 12.33 siang di mana kamera yang dipakai adalah kamera bawaan sepotong handphone merk Nokia type 5230 yang resolusinya tak lebih dari 2,