Posts

Showing posts from July, 2013

'Mabok Halal' Ala Kopi Aceh

Image
"Di Aceh tak ada minuman halal lain yang bikin pening alias mabok kecuali kopi. Yang haram tapi bikin mumang? Ada, dan saya tak bilang banyak. Kalau mau dicari Ie Jok Masam salah satunya."

Ramadhan & Pesona Masjid Raya Baiturrahman

Image
Beberapa foto berikut saya ambil tanggal 13 Juli 2013, memakai kamera hape butut merek Nokia 5230. Mencoba mengkeplorasi pesona landmark kebanggaan masyarakat Aceh ini, maka saya coba potret Masjid Raya Baiturrahman dalam potongan-potongan tersendiri dari beberapa sudut. Maka sila memanja mata jika kiranya foto-foto ini memang baik untuk mata.

Timun Ayah Jamal Yang Tak Sama Dengan BBM

Image
sebelumnya tulisan ini telah dimuat di atjehpost.com PEUNAYONG masih dirundung gerimis setelah beberapa jam sebelumnya hujan mengguyur deras, Rabu siang, 19 Juni 2013. Di Jalan Kartini, salah satu pusat pasar sayur di Banda Aceh, aktivitas pedagang tetap berdenyut. Air hujan yang menggenangi sebagian jalan berlubang membuat sepanjang jalan ini becek. Namun kondisi seperti ini tak menyurutkan pedagang sayur yang berjualan di pinggir badan jalan menggulung lapak dagangannya. Seliweran sepeda motor dan becak yang keluar masuk, ditambah teriakan para pedagang menegaskan daerah ini adalah salah satu tempat tersibuk di kawasan Peunayong. Di salah satu los jalan ini, seorang lelaki paruh baya duduk bersila. Di depannya, di pinggir badan jalan yang becek, beberapa karung bekas ditambah dengan plastik hitam digelar sedemikian rupa menjadi lapak barang dagangannya. Kecuali terdapat beberapa jenis sayur seperti labu air, labu tanah, terong, gambas (boh pik), lengkuas, dan daun pan

Sebab Janji Uang Meugang

Image
Di depan pagar Meuligoe Gubernur Aceh, orang-orang berkerumun. Ibu-ibu, calon ibu-ibu, anak-anak dan biangnya anak-anak sepakat teriak. "Mana Gubernur? Mana Pak Zaini? Kemarin katanya dibagi uang meugang hari ini. Mana buktinya. Kami butuh daging, untuknya uang Rp100 ribu jadi penting. Mana? Mana? Uangnya mana?" Aku bayangkan jika uang tak ada di dunia, orang-orang yang berkerumun itu tak mesti membuat capek pita suara. Aku bayangkan jika jabatan Gubernur tak ada, orang-orang tak akan sanggup pergi ke Jakarta jika memang jabatan Kepala Negara memang sudah wajib ada. Tapi nyatanya, hari ini, di kediamannya yang resmi, Gubernur dikepung. Dikurung. Dua pintu gerbang masuk ditutup rapat. Di pintu pagar itu pula orang-orang berkerumun bersandar-rapat. Beberapa becak terparkir di pinggir jalan. Beberapa bapak-bapak berdiri di belakang perempuan. Semua menghadap pagar. Ratusan paha mereka juga membentuk pagar. Seperti ingin mengatakan, "Jangan biarkan siapa pun keluar! Seek