Posts

Showing posts from March, 2015

Yang Singgah Lantas Buru-buru Pergi; Mengenang Tangisan Nona Meijer Atas Kematian Kekasihnya Letnan de Bruijn di Belantara Meulaboh-Teunom Pada 11 Juli 1902

Image
Pada Gelap yang Berbintik-bintik, karya Reza Ada saat-saat manakala malam mulai turun untuk menyatu dengan kedalaman sunyi, kau membuka bilah-bilah kenangan. Semisal kenangan tentang ia yang pernah singgah untuk kemudian buru-buru pergi. Atas kepergian itu kau hanya bisa mengulum senyum, sambil bersikeras menyatukan unsur manis dan pahit dalam sebuah adonan perasaan yang seketika saja menggemuruh. Namun, kentut jualah yang membuat kau menyungging senyum kali kedua. Lepas. Lega. Sambil menarik napas panjang, bersiap-siap melepaskan kentut yang kedua. Yang bunyinya lebih keras dari kentut pertama. Yang bunyinya hampir sama kerasnya dengan letup karaben pasukan Pang Polan di belantara Meulaboh - Teunom yang membuat seorang calon pengantin pria Belanda, Letnan de Bruijn beserta hampir semua tentara bawahannya seketika jadi mayat pada 11 Juli 1902.

Tentang Keinginan Punya Buku Biografi Hasan Tiro Tapi Masih Urung Sebab Mahal Harganya

Image
foto sampul belakang buku dari fb yang saya  lupa meng ambilnya dari akun siapa Saya tak seberapa tahu siapa Hasan Tiro. Kecuali pemberontakan yang digelorakannya kepada segenap Agam-Inong Aceh pernah saya rasakan sendiri efeknya ketika masih duduk di bangku SD, SMP, MAN hingga semester-semester awal kuliah. Keinginan saya untuk lebih banyak tahu tentang Hasan Tiro, itu tak lain ketika pada sebuah siang yang terik, Sabtu 11 Oktober 2008, saya berbaur dengan ratusan ribu orang menyambut kedatangannya di halaman Masjid Raya Baiturrahman Banda Aceh. Saya menyempil di antara lautan manusia yang datang dari delapan penjuru mata angin. Di sini penasaran saya bertambah. Hasan Tiro adalah magnet. Adalah penyihir yang hari itu membuat saya tanpa sadar mengeluarkan air mata saat mendengar gemuruh takbir berkumandang serempak, membahana, manakala kakinya yang ringkih (dengan dipapah) naik ke atas panggung. Ia adalah sosok yang membuat bibir saya bergerak-gerak sendiri tanpa mengeluarkan