Kagumnya Alphonse de Lamartine Terhadap Pribadi Nabi Muhammad

doc. google image
Alphonse Marie Louis de Prat de Lamartine nama lengkapnya. Adalah politikus cum budayawan cum sastrawan kawakan dunia, yang lahir pada 21 Oktober 1790 di Macon, Burgundy, Prancis. Terlahir di kalangan ningrat, orang besar ini telah menghasilkan banyak karya sastra yang telah diterjemahkan dalam pelbagai bahasa dunia. Tapi di samping karya-karya monumentalnya seperti Meditation Poetiques (1820), tahun 1854 de Lamartine yang meninggal pada 28 Februari1869 menulis sebuah risalah sejarah berjudul Histoire de la Turquie (Sejarah Turki). Di buku inilah seorang tokoh besar Prancis ini mengungkapkan kekagumannya terhadap sosok Muhammad رسول الله صلى الله عليه وسلم.

Sebagaimana dikutip Raghib As Sirjani, dalam karya tersebut, de Lamartine menulis: "Apabila parameter untuk menyebut manusia genius dengan merujuk kriteria; talenta hebat, minim sarana, tapi punya hasil spektakuler, lalu adakah manusia genius dalam sejarah kemanusiaan kontemporer yang mampu mengungguli kegeniusan Muhammad? Orang-orang hebat telah menciptakan beragam jenis persenjataan, merumuskan produk-produk hukum, membangun pemerintahan besar. Akan tetapi, kebesaran mereka bersifat temporal dan kehebatan mereka lenyap bersama matinya orang hebat itu sendiri.
Orang jenius bernama Muhammad ini tidak menciptakan senjata, tidak memobilisasi pasukan, tidak membuat undang-undang, tidak menciptakan kerajaan, tetapi dia memimpin berjuta-juta manusia hingga detik ini bahkan era yang akan datang para pengikutnya akan tetap eksis di bumi ini. Muhammad mampu menyatukan kabilah-kabilah yang berseteru, menghilangkan kelas sosial, meluruskan keyakinan yang keliru--paganisme menjadi penyembah Tuhan Yang Esa--serta membetulkan cara pikir yang salah.

Muhammad adalah pribadi yang sabar. Ketabahan dan kesabarannya melahirkan kemenangan dari Tuhan. Muhammad adalah pribadi yang memiliki cita-cita besar, bukan obsesi mendirikan kerajaan atau ambisi-ambisi terselubung kepentingan pragmatisme duniawi yang sesaat. Dia bercita-cita mengajak seluruh manusia menyembah Tuhan Yang Esa. Itulah yang diperjuangkan sepanjang hidupnya. Tuhan memberinya kemenangan meski raganya telah tiada. Adakah kesuksesan agung itu menunjukkan sosok Muhammad adalah Dajjal?

Sungguh nista mereka yang menuduh Muhammad sebagai pendusta dan Dajjal. Justru kesuksesan dan kemenangan Muhammad adalah bukti bahwa dia pribadi yang teguh pendirian, jujur, dan amanah. Hal tersebut juga bukti kebenaran risalah yang diserukan Muhammad yang mengajak umat manusia meyakini keesaan Tuhan, percaya segala sesuatu selain Allah pasti akan binasa. Percaya bahwa Tuhan tidak menyerupai makhluk apa pun, percaya bahwa Tuhan kekal abadi, selain-Nya akan binasa.

Muhammad tidak menyebarkan risalah Tuhannya dengan hunusan pedang, dia selalu berpijak pada perilaku hikmah, nasihat santun dan sikap bijak dalam menyiarkan risalah Tuhan. Itulah sejatinya sosok agung Muhammad, dia bisa kita sebut filsuf, orator, Nabi dan utusan, pengawal hukum Tuhan, petarung mereka yang menyerang agama Tuhan, penakluk musuh-musuh, peletak dasar metodologi pemikiran yang konstruktif, dan pengajar hidup damai sejahtera. Dia pendiri dua puluh kerajaan di muka bumi, serta satu kerajaan spiritual untuk seluruh umat manusia sepanjang masa. Jika ada yang membuat parameter orang besar, adakah manusia yang lebih besar dari Muhammad? Dia adalah yang terbesar dari manusia-manusia besar."

Sumber: wikipedia dan buku Pengakuan Tokoh Nonmuslim Dunia tentang Islam karya Dr. Raghib As Sirjani.

Comments

Popular posts from this blog

Stratifikasi Sosial Dalam Sosiologi - Bag. I

Review Buku Melukis Islam Karya Kenneth M. Goerge

Orasi Sastra Remi Sylado Pada Acara Napak Tilas Rendra