Maop, Smartphone & Anak yang Baru Dilahirkannya Bernama Kaos Maop

Sumber Foto: Akun fb Maop
Bagi pemakai smartphone macam merek sejagat Aceh yang dengannya mereka aktif di dunia media sosial (medsos) --serupa fesbuk, twitter, instagram, dan lain sebagainya-- mengenal, mengikuti, berteman, dengan akun Muhadzier Maop adalah niscaya, jika tidak ingin dibilang wajib. Kenapa? Sebab dialah seorang pemuda yang tekun dan sabar berbicara isu-isu sosial Aceh khususnya isu tingginya mahar sebagian besar perempuan Aceh melalui pelbagai media tersebut. 
Menghabiskan waktu selama hampir 15 jam dalam sehari hanya untuk ngetwit, ngelike, bikin dan upload meme, update status, balas pesan, komentar sana-sini, bukanlah pekerjaan gampang. Dan itu membutuhkan kesabaran tingkat tinggi yang kita yakin tidak akan bisa ditandingi oleh seorang sufi mana pun. Pokoknya, maqam ini pemuda dalam bereksistensi di medsos sama sekali tak tertandingi oleh orang-orang di sekitarnya.
Tapi jangan sangka ia sudah tidak menginjak tanah lagi. Selagi memegang smartphone, ia masih tetap menyeruput kopi, menghela napas, kentut diam-diam, berteriak, "Soe nan lon Fuady?", menghisap rokok, atau bahkan mengerling kecil perempuan berkontruksi tubuh aduhai yang barusan lewat di samping tempat duduknya. Ia tetap hidup di dunia nyata, sekali pun dengan dua jempol tangannya yang gesit dan lincah itu isu-isu seputar perlajangan terus bertebaran dan acap disambut meriah di dunia nun maya sana.
Bukti lain bahwa Maop satu ini benar hidup di dunia nyata adalah keaktifannya di beberapa organisasi lintas bidang. Di bidang seni ia aktif di Komunitas Kanot Bu dan telah didapuk jadi host tetap acara bulanan TerasSore. Maop bukan lajang apolitik. Dengan sadar ia melibatkan diri dengan sebuah partai politik nasional dimana bos besarnya adalah pemilik perusahaan tempat Najwa Shihab bekerja. Sebagai bocoran, Najwa Shihab adalah Maop punya idola.
Di lingkup organisasi massa (ormas), Maop sengaja menceburkan diri dalam NU (Nadhlatul Ulama) Aceh. Jika ditanyai orang kenapa mau tercebur di ormas ini, ia beralasan karena di sanalah ia bisa berstatus ganda dalam satu waktu bersamaan. "Saya ini preman di kalangan NU sekaligus NU di kalangan preman," katanya suatu kali.
Bagi sebagian orang, apalagi orang-orang yang hidupnya lurus-lurus saja, konon lagi bagi pemuda yang berani pacaran dengan mengandalkan harta orang tua mereka, dunia Maop adalah dunia yang membingungkan. Maka di tengah-tengah kebingungan orang-orang yang barusan kena tuding, Maop lagi-lagi bermanuver. Buah pikirnya yang konsen mengandung isu-isu lajang sejak beberapa tahun lewat akhirnya melahirkan juga. Itulah anak pikirannya yang sekarang telah melanglang buana dalam dunia nyata, telah singgah dan diadopsi oleh banyak orang di beberapa daerah berbeda.
Kaos Maop nama anak itu. Kelak jika ada umur panjang, Kaos Maop akan punya adik baru. Sebab Maop, induk semangnya yang kocak itu, dipastikan akan melahirkan kembali anaknya yang baru di mana ia telah menyiapkan namanya dengan lakap Kitab Maop.[]

Comments

Popular posts from this blog

Stratifikasi Sosial Dalam Sosiologi - Bag. I

Review Buku Melukis Islam Karya Kenneth M. Goerge

Orasi Sastra Remi Sylado Pada Acara Napak Tilas Rendra