Yang Singgah Lantas Buru-buru Pergi; Mengenang Tangisan Nona Meijer Atas Kematian Kekasihnya Letnan de Bruijn di Belantara Meulaboh-Teunom Pada 11 Juli 1902

Pada Gelap yang Berbintik-bintik, karya Reza Ada saat-saat manakala malam mulai turun untuk menyatu dengan kedalaman sunyi, kau membuka bilah-bilah kenangan. Semisal kenangan tentang ia yang pernah singgah untuk kemudian buru-buru pergi. Atas kepergian itu kau hanya bisa mengulum senyum, sambil bersikeras menyatukan unsur manis dan pahit dalam sebuah adonan perasaan yang seketika saja menggemuruh. Namun, kentut jualah yang membuat kau menyungging senyum kali kedua. Lepas. Lega. Sambil menarik napas panjang, bersiap-siap melepaskan kentut yang kedua. Yang bunyinya lebih keras dari kentut pertama. Yang bunyinya hampir sama kerasnya dengan letup karaben pasukan Pang Polan di belantara Meulaboh - Teunom yang membuat seorang calon pengantin pria Belanda, Letnan de Bruijn beserta hampir semua tentara bawahannya seketika jadi mayat pada 11 Juli 1902.