Ada Liga Seuribee Di Teupin Pukat, Meurah Dua - Pidie Jaya - Bag. II
Liga Seuribee Mns. Jurong
Teupin Pukat

"Liga Seuribee ini diadakan
untuk menggalang persatuan antar pemuda. Ini turnamen yang kedua. Tahun lalu
turnamen ini digelar pertama kali. Rencananya akan diadakan setiap tahun.
Seperti tahun lalu juga, turnamen ini diikuti delapan kesebelasan. Enam
kesebelasan adalah tim penduduk Teupin Pukat sendiri, sementara duanya lagi
adalah tim jemputan. Jemputan dari kampung sebelah. "Dua tim dari desa
Beuringen", terang Khalid, ketua panitia.
Tentang kenapa turnamen dinamakan
dengan Liga Seuribee, sang ketua menjelaskan bahwa kronologis bermula turnamen
ini digelar karena setiap pemuda yang terdaftar dalam sebuah tim mengumpulkan
uang Rp. 1000 per-orang. Itu sebagai biaya pendaftaran keikutsertaan tim mereka
masing-masing. Keterangan Khalid sang ketua panitia agak masuk akal juga.
Namun, kemasuk-akalan itu jadi sedikit terusik ketika Baharuddin alias Estege
-sekarang orang ini kerap dipanggil dengan nama 'Bang Putra'- angkat bicara
tentang sejarah penamaan Liga Seuribee sebagai nama turnamennya.
Katanya suatu
kali ketika ia sedang asyik menyuruput kopi kocok di warung Bang Li begini:
"Panee na. Nan Liga Seuribee kon gara-gara awak nyoe maen sipak pinalti
nyang sigoe sipak jih pake boh peng seuribee sapoe." Keterangan Baharuddin
alias Estege atau Bang Putra jika diindonesiarayakan bahasanya kira-kira
seperti ini: "Mana ada. Nama Liga Seuribee itukan sebab anak-anak main
sepak penalti. Tiap yang main mesti pasang uang seribu seorang untuk sekali
tendang."
Hmmm... Hampir ketahuan juga
rupanya. Tapi apa urusan kita menggubris kronologis penamaan ini turnamen.
Biarkan orang kampung, Tuhan beserta para malaikatnya yang tahu. Tak perlu kita
ambil pusing memperkarakan ini berita. Yang jelas turnamen sedang berlangsung.
Murah meriah. Warga kampung cukup partisipatif melibatkan diri dalam kegiatan
kepemudaan ini. Anak-anak usia sekolah dasar antusias bertanya-tanya jadwal
pertandingan. Bocah usia sekolah menengah pertama tidak kalah antusiasnya
menawarkan diri untuk dimasukkan dalam tim. Jika tidak sebagai pemain, tukang
angkut perlengkapan tim pun jadi. Atau setidaknya jadi anak gawang yang
sesekali harus mengambil bola di tengah-tengah tambak/empang pun tak mengapa.
Kebetulan lapangan sepakbola selain berlokasi di bibir pantai dan di tepi muara
ia juga berbatasan dengan beberapa tambak atau empang.
Partisipasi pemuda tak usah
dibicarakan lagi. Setiap pemuda mulai usia sekolah menengah atas sampai usia
lanjutannya memang sudah terhitung sebagai pemain plus suporter tim. Tentang
ini tidak ada salah atau berdosa kalau kita samakan bentuk partisipasi mereka
dengan partisipasi anak-anak muda Amerika Serikat sana yang ketiban wajib
militer selama musim perang berlangsung.
Lihat foto-foto Liga Seuribee Teupin Pukat.
Lihat foto-foto Liga Seuribee Teupin Pukat.
Comments
Post a Comment