Guru, Antara Problema dan Dilema
Kali ini kita berbual cakap soalan guru. Orang-orang yang telah membuka mata, pikiran, dan juga telah melenturkan jemari tangan anak bangsa untuk bisa menulis, membaca dan memahami apa-apa yang ada di dunia. Bagi kebanyakan kita sudah lazim mengangguk setuju pada anggapan menjadi guru itu sama pula halnya memosisikan diri dalam rombongan orang-orang berpekerjaan mulia. Tugas guru adalah tugas mulia. Barangkali, sebab anggapan ini pula kenapa di Indonesia, lebih-lebih di Aceh, fakultas keguruan di setiap perguruan tinggi terlihat penuh dan sesak, hingga tidak jarang kondisi begini rupa sering membuat keadaan sekitar menjadi pengap. Entah ini gara-gara banyak mahasiswa keguruan sering lupa memakai deodorant ketika ke kampus atau ada sebab lain, tak ada yang tahu. Namun, ada desas-desus di sana-sini yang mengungkapkan bahwa menjadi guru itu selain mengemban tugas mulia, juga bisa mengamankan taraf hidup dengan kenaikan gaji setiap tahunnya. Keadaan ini boleh jadi sebagai faktor lain ...