(Hitler) Jerman Yang Dijagokan Sang Teman

Saya ingat seorang teman. Orangnya pendiam. Tak banyak cing-cong dalam bergaul. Pokoknya, kata lurus adalah kata yang cocok disematkan pada jidatnya yang lebar, mengingat gerak laku kesehariannya itu. Teman saya ini suka nonton bola, sebagaimana halnya teman-teman yang lain. Suatu kali saya sempat nonton barengnya di sebuah warung kopi. Ketika itu laga yang disiarkan di tv adalah laga final Liga Champion: Real Madrid vs Bayern Leverkusen. Ini tahun 2002 kalau tidak salah saya.

Sebelum bola kickoff, saya tanya si teman, "kau megang apa?"
Dia jawab dengan tegas, "saya megang Leverkusen."
"Kok Leverkusen? Orang pada megang Madrid, ente malah beda?"
"Iya, saya megang klub asal Jerman. Sebab tak ada satupun negara di dunia ini yang berani membantai Yahudi selain Jerman. Makanya saya selalu megang Jerman ketika nonton bola."
"Hahahahaha... Bau-bau politis juga nih." Kata saya.
Dia tak menjawab lagi. Hanya nyengir saja.

Kali lain, saya sempat bertandang ke rumahnya. Saya diajak masuk dalam kamarnya yang berserak banyak buku. Di dinding kamarnya, tak jauh dari jendela, berhadapan dengan meja belajarnya, tertempel satu poster besar. Tuan Hitler dengan pakaian berlambang swastika di lengan kirinya berdiri gagah dalam poster. Waktu itu, mengomentari poster Hitlernya saya kata, "Masih berbau politis juga ternyata." Dia jawab dengan setengah tertawa, "kau sudah tahu alasannya."

Semenjak itu, saya jarang berjumpa dengan si teman. Hingga beberapa tahun kemudian kami hanya sempat bertemu sekali dua. Ini tak lain sebab kami punya kesibukan masing-masing. Lagi pun, kami berbeda tempat kuliah. Terakhir kali bertemu dengannya April 2004 di warungkopi Solong Ulee Kareng. Waktu bertemu saya ingat, ia mengucapkan selamat ulang tahun kepada saya dengan kata terakhirnya, "Hidup Hitler!" Setelah itu kami tak pernah bertemu lagi, hingga tsunami bulan Desember datang. Dan dengan tsunami si teman menumpang pulang. Pulang sebenar-benarnya pulang.

Malam ini saya menonton bola lagi. Laga Jerman vs Portugal, Piala Eropa tahun ini di Polandia-Ukraina mengingatkan saya pada si teman. Teman yang bersama tsunami menumpang pulang. Teman yang selalu menjagokan Jerman dalam persepakbolaan dunia. "Hidup Hitler!", kata ini yang terngiang-ngiang kepala saya sekarang setelah Jerman unggul 1-0 barusan. 

 
— di Taufik Kopi - Simpang Dodik.

Comments

Popular posts from this blog

Stratifikasi Sosial Dalam Sosiologi - Bag. I

Review Buku Melukis Islam Karya Kenneth M. Goerge

Orasi Sastra Remi Sylado Pada Acara Napak Tilas Rendra