A Long December *

A long December and there's reason to believe//Maybe this year will be better than the last// I can't remember the last thing that you said as you were leavin'//Now the days go by so fast// ..., sebut Adam Duritz, vokalis band Counting Crows dalam lirik lagunya yang berjudul A Long December. Lagu yang ditulis pertengahan Desember 1995, memang masih layak dikonsumsi gendang telinga. Apalagi menjelang tengah malam akhir Desember tahun ini.

"Maybe this year will be better than the last". Ya, mungkin tahun ini, walau ia akan beranjak dalam hitungan jam nanti, adalah tahun yang terbaik dibandingkan tahun-tahun lewat. Kita mesti merenung atau melakukan kilas balik untuk mengetahuinya. Sesuatu yang pernah kita kerjakan, mungkin Januari lalu, atau barangkali keberhasilan kita atas sebuah pekerjaan di ujung Agustus lalu adalah hal yang boleh dikaji ulang. Dengannya kita menarik kesimpulan bahwa ada yang berhasil kita kerjakan. Dan karenanya pula, ketika Desember akan berakhir, kita akan merencanakan suatu rancangan pekerjaan untuk dikerjakan dengan baik tahun depan. Tahun yang akan menampakkan tubuhnya hanya dalam beberapa hari ke depan.

Desember adalah bulan baik untuk merenung, bulan yang elok untuk membuang bingung. Tentu saja, karena Desember adalah bulan yang terletak paling ujung. Dan sekarang kita sedang benar-benar berada di ujung. Terujung untuk kemudian berakhir. Tapi kita juga tak akan mengakui akhir, kecuali maut datang dengan tiba-tiba, singgah ke kepala kita dan untuk mengambil ajal, ianya mampir. Tentang Desember yang segera berakhir, kita tak mengakui bahwa semuanya akan berakhir karena Januari kembali membawakan kita ke titik awal. Ke titik, tempat semua rencana kita di buka dengan sebab sehat akal. Desember bagi kita adalah bulan yang baik untuk mengenang yang sudah-sudah, dan bulan yang elok pula untuk merancang pekerjaan lain agar nantinya ia berjalan mulus dan mudah.

Namun, ketika mengenang perihal yang terjadi di belakang pada akhir Desember seperti ini. Kita harus mengakui, bahwa ada yang tak sanggup kita ingat semua. Dalam keadaan seperti ini, Adam Duritz menyebut dalam lagu yang sama; "i can't remember all the times i tried to tell myself, to hold on to these moments as they pass". Kita tak bisa meyakinkan diri bahwa semua yang pernah terlewati bisa dikenang semuanya. Dan kita tak bisa berpegang pada semua kenangan yang ada, dimana jika terdapat suatu kenangan buruk, misalnya, kita bertekad demikian rupa untuk memperbaikinya kali waktu yang lain. Ini tak bisa kita yakini dengan dengan baik, dan tentu saja, bersebab hal keadaan begini, kita tak ingin berulah seperti orang-orang munafik.

Desember yang panjang dan terdapat alasan untuk mempercayai bahwa, barangkali, tahun ini adalah tahun yang terbaik tenimbang tahun-tahun lewat, sebut Adam Duritz dalam lagunya yang berjudul A Long December tahun 1995 lalu.  


* Judul salah satu lagu Counting Crows.

Comments

Post a Comment

Popular posts from this blog

Stratifikasi Sosial Dalam Sosiologi - Bag. I

Review Buku Melukis Islam Karya Kenneth M. Goerge

Orasi Sastra Remi Sylado Pada Acara Napak Tilas Rendra