Berita Tololnya Orang-orang NASA
Suatu kali, ketika di angkasa luar seorang astronot NASA dalam
pesawat ulang-aliknya ingin menulis surat cinta untuk seorang kekasihnya
yang tinggal di bumi. Sambil melayang-layang dengan seragam serupa
robot itu, ia merogoh kocek. Diambilnya kertas, setelah pulpen sudah di
tangan kiri. Ia torehkan kata-kata cinta yang tulus ikhlas dengan
segenap hati. Tapi apa pasal. Angkasa luar bikin tinta beku. Pulpen tak
fungsi, kata cinta tak bisa tertoreh di kertas. Petugas NASA keki.
Hilang akal kecuali mengingat sekuat tenaga kejadian ini untuk
disampaikan pada petinggi-petinggi penting sesampai di bumi. Agar kasus
ini harus dilakukan penelitian agar di lain hari tak lagi terulang.
Singkat cerita, kejadian yang dikatakan oleh petugas yang baru saja kembali dari luar angkasa itu dicari penyelesaiannya dengan penelitian. Lantas disahkan penelitian tentang mencari tinta pena yang tidak buku di luar angkasa yang melibatkan puluhan ilmuwan dunia. Melibatkan anggaran milyaran dollar dana. Maka penelitian pun berlangsung di sebuah laboratorium yang sangat rahasia.
Sementara penelitian itu sedang berlangsung dengan khidmat di Amerika, seorang astronot ROSCOSMOS (NASAnya Rusia) sedang berada di sebuah sudut luar angkasa yang alamatnya tak punya kode pos sama sekali. Nama jalan dan nama lorong juga tidak ada. Begitulah. Yang jelas dia sedang berada di luar angkasa nun jauh di sana. Mungkin ia sedang meneliti partikel-partikel hidup di salah satu planet tak bernama seorang diri.
Apa yang didapatnya dicatat dengan baik pada selembar kertas. Tak pakai pena. Hanya pakai pensil saja.Teliti sekali dia menulis catatannya sambil dalam hatinya tersenyum. Soalnya saat berada di bumi dua hari kemarin, ia sempat mendengar Voice of America yang memberitakan gelontoran uang orang-orang NASA. Uang untuk penelitian bagaimana membuat tinta pena bisa berfungsi di luar angkasa.
Nb. Ditulis ulang dari cerita Aan Faisal.
Singkat cerita, kejadian yang dikatakan oleh petugas yang baru saja kembali dari luar angkasa itu dicari penyelesaiannya dengan penelitian. Lantas disahkan penelitian tentang mencari tinta pena yang tidak buku di luar angkasa yang melibatkan puluhan ilmuwan dunia. Melibatkan anggaran milyaran dollar dana. Maka penelitian pun berlangsung di sebuah laboratorium yang sangat rahasia.
Sementara penelitian itu sedang berlangsung dengan khidmat di Amerika, seorang astronot ROSCOSMOS (NASAnya Rusia) sedang berada di sebuah sudut luar angkasa yang alamatnya tak punya kode pos sama sekali. Nama jalan dan nama lorong juga tidak ada. Begitulah. Yang jelas dia sedang berada di luar angkasa nun jauh di sana. Mungkin ia sedang meneliti partikel-partikel hidup di salah satu planet tak bernama seorang diri.
Apa yang didapatnya dicatat dengan baik pada selembar kertas. Tak pakai pena. Hanya pakai pensil saja.Teliti sekali dia menulis catatannya sambil dalam hatinya tersenyum. Soalnya saat berada di bumi dua hari kemarin, ia sempat mendengar Voice of America yang memberitakan gelontoran uang orang-orang NASA. Uang untuk penelitian bagaimana membuat tinta pena bisa berfungsi di luar angkasa.
Nb. Ditulis ulang dari cerita Aan Faisal.
Comments
Post a Comment